Dalam konteks Islam, istilah pendidikan pada umumnya mengacu kepada
terminologi al-tarbiyah, al-ta’dib, dan al-ta’lim. Ketiga istilah
itu mengandung makna yang sangat mendalam menyangkut hubungan manusia dan
masyarakat serta lingkungannya dengan Tuhan.[1] Terjadi
keterkaitan antara manusia dengan manusia yaitu siswa dengan sang guru. Secara nalariyah
guru akan lebih menyayangi seorang siswa yang memiliki budi pekerti karena
pemberian ilmu merupakan terdapat transfer keikhlasan didalamnya sehingga ilmu
tersebut memiliki nilai-nilai resapan barokah didalamnya. Sebaliknya, seorang
guru juga harus memiliki jiwa yang tabiyah, ta’dib dan ta’lim
kepada siswanya. Seorang guru negatif tentunya sangat sulit siswa menerima
kenyataan untuk berlajar bersama sang gurunya.
Hakikat pendidikan akhlak adalah inti pendidikan semua jenis pendidikan
karena ia mengarahkan pada terciptanya perilaku lahir dan bathin manusia
sehingga menjadi manusia yang seimbang dalam arti terhadap dirinya maupun
terhadap luar dirinya.[2]
Dalam akhlak terkandung
nilai-nilai budi pekerti baik dari ajaran agama maupun dari kebudayaan manusia.
Dengan demikian tujuan pendidikan akhlak adalah mengkaji dan menginternalisasi
nilai, mengembangkan ketrampilan sosial yang memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya akhlak mulia dalam kehidupan diri peserta didik serta
mewujudkannya dalam perilaku sehari-hari dalam konstek sosio-kultural yang
berbhineka sepanjang hayat.[3]
Dalam mengarungi kehidupan,
seseorang membutuhkan social pleasure. Manusia akan mengembangkan sayap
ke segala penjuru apapun akan selalu mengalami keterkaitan antar satu dengan
yang lain. Untuk itu, seseorang yang memiliki budi pekerti adalah orang pertama
yang akan mendapat tempat atau posisi di lingkungan dia berada. Budi pekerti
mencakup watak, sikap, sifat, moral yang tercermin dalam tingkah laku baik dan
buruk yang terukur oleh norma-norma sopan santun, tata krama dan adat istiadat.
Dan watak, sikap dan sifat ini akan terangkum dalam kajian psikology yang
akan kami sajikan dikemudian hari untuk menambah wawasan kepribadian manusia.
blog walking, sundul dulu tam :D
BalasHapus