Belajar, satu kata
akan tetapi selalu kita laksanakan dalam setiap saatnya. Belajar dalam bentuk
formal atau dalam bentuk non formal atau pengembangan diri. Lebih jelasnya
beberapa buku pendukung untuk mengupas belajar lebih lanjut walaupun pada
realitasnya sangat banyak sekali argumen tentang belajar itu sendiri.
Berbagai pendapat
yang dikemukakan para ahli tentang pengertian belajar, diantaranya Athur J.
Getes yang dikutip oleh Ki RBS. Fudyartanto, menyatakan bahwa
: “ belajar adalah perubahan tingkah laku melalui pengalaman
dan latihan”.[1] Kemudian menurut R. S. Chauhan, “
belajar adalah membawa perubahan-perubahan dalam tingkah
laku dari organisme”.
Sementara Morgan sebagaimana
yang dikutip oleh M. Ngalim Purwanto, berpendapat bahwa
: ”
belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman”. Selanjutnya Witting, seperti yang dikutip Muhibbin Syah, mengemukakan,
bahwa : “
belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi
dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil
pengalaman.”[2]
Dari beberapa
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan
keseluruhan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari
latihan dan pengalaman. Pengertian ini dapat dipandang sebagai pengertian
belajar secara luas.
Kemudian dalam pengertian sempit,
belajar adalah “The process of acquirring knowlegde” (proses memperoleh
pengetahuan).” Sardiman memberikan pengertian belajar (dalam arti sempit)
“…sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian
kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.”[3]
Dari kedua pengertian ini, dapat dipahami bahwa belajar dalam arti sempit hanya
terbatas pada perolehan dan penguasaan ilmu pengetahuan saja, atau dengan kata
lain proses belajar hanya bertumpu pada sisi penguatan ranah kognitif siswa.
Adapun belajar menurut Sardiman AM
diartikan sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik menuju perkembangan
pribadi manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik (Sardiman, 1994: 21).
Sedangkan Slameto, mendefinisikan
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1994: 22).
Pada hakekatnya belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar